Kalau misal, didunia tersisa hanya 3 orang: kamu, orang yang kamu cintai (dan gak cinta kamu), dan orang yang mencintai kamu (walau kamu gak cinta dia), kamu milih mana?
Disini aku gak mau menyimpulkan, karena pasti ada beda perspektif masing-masing orang. Namun secara garis besar, akan ada 2 pilihan:
- Memilih orang yang dicintai, walau dia gak mencintaimu
Mungkin alasannya, karena: tresno jalaran soko kulino. Jalan aja dulu, baru nanti akan menemukan suka di jalan mereka. Alasan lain, kamu akan berusaha 110% untuk menghidupi dia. Mencintai dia sepenuh hati.
Namun taukah? Efek negatif yang ditimbulkan bisa tak terduga. Ketika ada problem, yang paling tertekan adalah si dia, bukan kamu. Dan ketika belum sampai posisi dia cinta kamu karena terbiasa, more chance dia untuk mencari pelarian ke sesuatu yang ia cinta. Iya kalo hobi, shopping. Kalo manusia??? Ruwet! Tapi tetep, PASTI ada solusinya - Memilih orang yang mencintai, walau diri gak cinta dia
Mungkin alasannya karena zero loss of expectation, kalo dia cinta, kamu mau ngapain aja dia gak bakal berharap (selain ibadah) kepada orang lain. Gak akan ada pelarian, lha wong kamu tok yang dicinta? Dan dia bakal hidup bersamamu sepenuh hati dia. Yang mungkin kelak kamu akan mulai mencintainya.
Efek negatifnya? Hmmm… Self-control, kamu harus menerima dia, seseorang yang tidak (atau belum) kamu cinta. Ini kembali lagi ke seberapa toleran penerimaan diri terhadap orang yang baru (jujur ini berat, bagiku), Tapi tetep, PASTI ada solusinya
yang jelas. semua ada risiko dan konsekuensi serta PASTI ada solusinya masing-masing. yang perlu diingat adalah, ketika kamu menjadi nomer 1, kamu harus totalitas untuk membahagiakan dia, ingat selalu kenapa kamu memilihnya dan ingat pengorbanan dia untuk mulai mencintaimu dari nol. Ketika kamu menjadi nomer 2, kamu harus ingat berapa banyak pengorbanan dia untuk kamu, berapa lama dia menunggu kamu, dan berapa besar cinta dia untukmu, dan ingat jika kamu sia-siakan dia, betapa sakit hatinya orang yang dia cintai menyakitinya.
Dan, teruntuk kamu yang masih bingung (seperti aku), kedua hal diatas mungkin hanya awalan saja. Mencintai ya mencintai. Entah itu dari first impression, atau by doing. yang jadi paretonya adalah bagaimana berdua meng-eksekusi cinta tersebut agar diridhoi olehnya. Namun jika masih berat, istikharah-lah… Moga Allah beri jalan terbaik. Dan kita harus siap apapun yang kita pilih, atau yang dia pilih. Karena takdir Allah itu selalu baik.
Kalo kamu, pilih yang mana? Apa alasannya?