Apakah Tim online dengan source traffic dari Facebook ads merupakan sebuah bisnis.? Atau ia hanya platform marketing? Faktanya, beberapa orang menempatkan dirinya stick kepada platform ini, dengan mengubah-ubah produk (orang atau sendiri) yang fit to the platform. Less or maybe no branding. Just selling.
Sayangnya, ada blind side yang harus beberapa orang itu tau, bahwa satu-satunya cara untuk memperbanyak cuan yang mereka dapat dengan bisnis model eksisting adalah dengan menambah budget iklan untuk beriklan di facebook. Ini pertama.
Hal penting kedua yang harus beberapa orang itu (atau bahkan sudah tau duluan) adalah, kurva ROAS (return on ad spent) di facebook ads (di platform berbayar lain blm tau), adalah bukan linier, namun bentuknya begini kira kira:
sumbu horisontal adalah biaya beriklan. sumbu vertikal adalah ROAS. Bagi yang belum tau ROAS, yaitu prosentasi pembagian net profit bersih (sudah dikurangi variable cost, biaya iklan, fixed cost, operasional, pajak, dll) dibagi dengan total omset.
Nah, disni ada problem besar. yang mana jika ingin jadi sultan mBantul, eh sultan yang sugih dari paid advertising khususon facebook ads adalah dengan memperbanyak buanget budget iklan sampai rasio profit yang ENGGAK SEHAT.
menyambung postingan kemarin: https://alfinesta.wordpress.com/2020/09/10/percent-most-matter/ , prosentase dalam bisnis itu mungkin diabaikan sebagian orang karena katanya yang penting duitnya. Katanya yang di makan itu NET PROFITnya. IYES, TRUE. Jadi ketika beriklan 100rb, ROAS 200% alias dapet net profit 200rb. Dan ketika beriklan 10jt, net profit dapet 1 juta alias ROAS 10%. Dan ini per hari ya. Yes, secara angka beriklan 10jt lebih dapet banyak uang, 1 juta. NAMUN, secara prosentasi, BUMI dan LANGIT! Secara logika berfikir, ini salah telak. Begini penjelasan “simpel”nya:
Kamu nabung ke bank, tanpa usaha apapun, dapat bunga 2%. kamu taruh uang kamu di deposito, dapat bunga 6%. see? Satu lagi, inflasi. Inflasi riil di indonesia itu di angka 10%an persen. Kamu gak ngapa-ngapain, nilai uang kamu berkurang 10%. Nah logicnya, nggak ngapa2in aja, cukup deposit uang ke deposito, kamu dapet 6%, maka untuk kegiatan beriklan di facebook yang punya complexity masalah yang gak bisa dibilang simple, HARUS LEBIH BESAR dari prosentasi tersebut. Kalau kamu dengan segala usaha jerih payah sampe mata perih di depan komputer dengan rasio profit di angka yang KURANG SEHAT dibawah 10% net profit bersih dihitung daripada omset, mending tiduran nonton doraemon toh? Karena tentu udah pasti tergerus inflasi.
Ini blind side yang gak banyak orang tau. Orang luaran taunya adalah facebook ads menggiurkan. Beriklan 100ribu dapet omset 600ribu. net profit 200ribu. THATS TRUE, but… ketika kamu menaikkan budget beriklanmu ke angka-angka ekstrim semisal 5juta per hari, 10 juta per hari, KAMU GAK BAKAL DAPAT PROSENTASI YANG SAMA seperti ketika beriklan ratusan ribu. PASTI lebih kecil. pasti.
Dan pada akhirnya, yang memenangkan persaingan di market facebook advertising adalah hanya 2 orang: orang yang cerdas dengan bisnis model, funnel dan konten yang gak kebanyakan orang kepikiran dan pedulikan, atau orang konglomerasi yang punya uang tanpa seri untuk beriklan. Aku? Saat ini kearah yang pertama dulu.
Sekian insight dari seorang praktisi facebook advertising yang baru 1 tahunan tapi alhamdulillah menemukan “sweet life”nya di ruangan kantor sendirian ngadep komputer, ber-ide seluas langitan, dan bisa bebas eksekusi banyak project yang aku inginkan tanpa beban suruhan. Apapun yang terjadi tetep bersyukur dan bahagia gaes. Hari esok menunggu untuk jadi diri yang lebih baik lagi. Syemangaat!